Bagi remaja kita masa kini, umur 21 adalah puncak masa beralay-alay ria. Tapi bagi Sultan Haji Hassanal Bolkiah, usia 21 menjadi langkah awal mengemban suatu amanah maha berat, memimpin sebuah negara kecil yang belum merdeka, Brunei.
5 Oktober 1967 Sultan Hassanal Bolkiah diangkat menjadi Sultan Brunei ke-29 menggantikan sang ayah, Sultan Omar Ali Saifuddin, di usia Baginda yang belum genapm22 tahun. Di bawah kepemimpinan Baginda Sultan, Brunei memperoleh kemerdekaan dari British pada tahun 1984, dan sekaligus resmi bergabung menjadi anggota PBB ke-159. Sejak saat itulah Brunei menjadi negara berdaulat dan berhak mengurus urusannya sendiri.
Pada tahun-tahun setelahnya, pembangunan Brunei terus menggeliat. Dengan kekayaan yang bersumber dari minyak dan gas yang melimpah, pada tahun 2017 ini Brunei masih menempati posisi ke-5 negara dengan pendapatan perkapita terbesar di dunia. Ekonomi Brunei juga dinilai paling stabil di kawasan ASEAN. Tentu tidak mudah mendapatkan semua itu kalau Sultannya bukan orang yang istimewa.
Yang bagi saya sangat menarik dari Sultan Hassanal Bolkiah adalah pribadinya yang sangat dermawan dan merakyat, sehingga sangat dicintai oleh rakyat Baginda.
Kedermawanan Sang Sultan tercermin dari dipenuhinya apa yang diinginkan rakyat Baginda. Pendidikan di Brunei digratiskan, fasilitas-fasilitas umum disediakan, kesehatan dijamiin, kebutuhan hidup murah, bahkan rumah-rumah pun disediakan.
Pemerintah Brunei mempunyai program Racangan Perumahan Negara (RPN) dan Skim Tanah Kurnia Rakyat Jati (STKRJ) yang sejak 1996 telah berhasil membangun 27 ribu rumah. Tahun 2014 lalu, ada sekitar 17.000 unit rumah yang telah dibina dan siap dibagikan kepada rakyat Brunei mengikuti antrean permohonan.
Selain dermawan, Sultan juga sangat merakyat. Setiap Jumat, Sultan dengan membawa keluarga Baginda shalat berjamaah bersama rakyat di masjid-masjid negara. Usai shalat, Sultan selalu menyempatkan bersalaman dengan para jamaah yang menyambut Baginda.
Setiap Lebaran Idul Fitri, Sultan membuka pintu istana untuk diziarahi siapa saja (pribumi, warga asing, pelancong dan lainnya) selama 3 hari beturut-turut. Jamuan makan disediakan dengan menu yang sangat istimewa, plus sovenir cantik yang bisa di bawa pulang ke rumah.
Demikian sebagian kesan yang bisa saya ceritakan tentang Kebawah Dulu Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Muizzaddin Waddaulah. Tentu ada ribuan kesan positif lain yang tidak cukup dituangkan dalam tulisan singkat ini.
Hari ini penduduk Brunei Darussalam merayakan 50 tahun kepemimpinan Sultan. Sebagai orang yang pernah menjadi bagian dari mereka, saya turut mengucapkan setinggi-tinggi Tahniah sempena Jubli Emas Baginda menaiki takhta. Semoga kekal karar memerintah Negara dengan adil dan bijaksana. Amin.