Sekelompok anggota Taliban bersenjata menyerbu satu pangkalan Angkatan Udara Pakistan dan menewaskan setidaknya 17 orang yang merupakan serangan paling besar terhadap instalasi militer terburuk tahun ini.
Mayor Jenderal Asim Bahwa, juru bicara militer Pakistan, mengatakan melalui akun Twitter bahwa 16 korban tewas ketika sedang shalat subuh, dan seorang kapten tewas dalam baku tembak susulan dengan penyerang.
Dia menambahkan bahwa 13 pelaku serangan pada Jumat (18/9) pagi ini tewas dalam tembak menembak itu.
Masih belum jelas apakah ke-16 korban yang tewas di masjid di dalam pangkalan udara Badaber di kota Peshawar adalah warga sipil atau tentara.
“Teroris memasuki pangkalan melalui dua titik. Tembak-menembak pun terjadi,” cuit Bajwa di akun Twitternya. Penyerang “berhasil dikurung di satu tempat tanpa jalan keluar. Sementara, satu kelompok menyerbu masjid dan membunuh 16 orang yang sedang shalat.”
Dia kemudian mengunggah foto-foto jenazah berlumuran darah, yang sebagian besar mengenakan pakaian tradisional Pakistan shalwar khameez, dan sepatu olahraga berwarna putih.
Sebelumnya, seorang pejabat militer di pangkalan mengatakan enam pelaku penyerangan tewas akibat tembakan balasan tentara ketika mereka mencoba masuk ke dalam pangkalan.
“Seluruh teroris mengenakan jaket yang dipasang bom dan dipersenjatai dengan granat, mortir dan AK-47,” ujar pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu kepada Reuters.
Penduduk setempat mengatakan, ledakan dan tembak-menembak terus terdengar dari lokasi selama lebih dari tiga jam setelah serangan dilakukan. Sementara, stasiun televisi menyiarkan gambar helikopter yang terbang di atas pangkalan dan ambulans polisi yang berkumpul di luar kompleks militer.
Seorang petugas medis mengatakan, ambulans membawa 20 tentara yang luka ke rumah sakit.
“Dengan bangga kami menyatakan bertanggung jawab atas serangan ke pangkalan udara Pakistan,” ujar Muhammad Khorasasi, juru bicara Taliban, kepada Reuters.
“Pangkalan ini digunakan oleh jet tempur yang mengebom kami.”
Jumlah serangan di Pakistan tahun ini turun sekitar 70 persen, setelah militer negara itu melancarkan serangan ke markas-markas Taliban di sepanjang perbatasan Afghanistan. Pemerintah pun telah meningkatkan langkah-langkah memerangi militansi.
Langkah ini dilakukan setelah terjadi pembantaian di satu sekolah milik militer pada Desember, yang menewaskan 150 orang.
Tetapi kelompok militan masih terus menyerang sasaran-sasaran penting. Dan menteri dalam negeri provinsi Punjabi menjadi satu dari 16 korban yang tewas dalam serangan bunuh diri bulan lalu.