Oleh: Hamdani Khalifah, RisMU Kota Lhokseumawe
Setiap orang pernah bahkan selalu berdoa, apalagi saat-saat mendapat musibah, himpitan hidup, kesusahan, galau bahkan bencana.
Syahdan, sebuah kapal karam diterjang badai. Hanya dua lelaki yang selamat dan terdampar di pulau kecil yang gersang. Tak tahu apa yang harus dilakukan kecuali berdoa. Untuk mengetahui doa siapa yang makbul, mereka berdua sepakat membagi pulau kecil itu menjadi dua dan mereka tinggal berseberangan.
Doa pertama, mereka memohon diturunkan makanan. Esoknya pemuda pertama melihat sebuah pohon berbuah tumbuh di sekitarnya. Sedangkan di daerah tempat pemuda kedua tetap kosong gersang.
Seminggu kemudian, pemuda pertama kesepian dan memutuskan berdoa agar diberikan isteri. Esok harinya ada perahu terbalik dan satu²nya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang terdampar persis di pantai tempat pemuda pertama tinggal. Langsung saja disambut dan menjadi pendamping hidupnya. Sedangkan di tempat pemuda kedua tetap tidak terdapat siapapun.
Seminggu berikutnya, pemuda pertama berdoa memohon rumah, pakaian dan makanan lengkap. Esoknya ia mendapat keajaiban, semua yang diminta makbul. Sedangkan pemuda kedua di sisi lain tidak mendapat apa-apa.
Akhirnya pemuda pertama berdoa memohon sebuah kapal agar ia dan istrinya dapat meninggalkan pulau kecil itu. Ajaib, menjelang pagi ia menemukan sebuah kapal di pantai. Dengan sukaria pemuda pertama dan istrinya naik kapal dan siap² meninggalkan pulau. Ia memutuskan untuk meninggalkan sahabat nya, pemuda kedua di sisi sebelah pulau.
Menurut pemuda pertama bahwa sahabatnya itu tidak pantas menerima berkah karena doa-doanya tak pernah terkabulkan.
Begitu kapal mungil mulai berlayar, terdengar suara dari langit yang cukup jelas : Hai anak manusia, mengapa engkau tinggalkan sahabatmu dalam duka?
Pemuda pertama ini menjawab : “ini adalah hasil perjuanganku, karena doakulah yang dikabulkan, doa sahabatku itu tak satu pun dikabulkan, maka ia tak pantas mendapatkan apa-apa”.
Engkau salah besar, suara itu menggema. Tahukah engkau bahwa sahabatmu itu memiliki satu doa yang menembus pintu langit, diterima langsung oleh Sang Penerima Doa. Jika tidak, maka engkau takkan mendapatkan apa-apa.
Lelaki pertama terperanjat dan bertanya : Doa macam apa yang ia panjatkan, sehingga aku harus berhutang atas semua ini padanya?
Suara itu pun kembali menggema :
Sahabatmu selalu berdoa agar doa-doamu dikabulkan.
Bisa dicamkan secara mendalam, bahwa salah satu doa paling mujarab di sisi Allah, adalah doa seseorang yang mendoakan orang lain tanpa sepengetahuannya.
اللهم إنا نعوذ بك من دعاء لا يسمع ولا يقبل.
Ya Allah, kami berlindung kepada-MU dari doa yang tidak didengar dan tidak dikabulkan.
Sumber : Deassy, bukan untuk dibaca, the Most Inspiring Story’, 2013.