Pada Rabu 23 Agustus dini hari, Pondok Gontor di Aceh mengalami musibah. Pondok dengan kode 8 (sebelumnya 10), bernama Darul Amin di Seulimum ini, mengalami kebakaran. Ada 10 ruangan tempat tinggal santri dilalap api dalam waktu yang sangat singkat. Alhamdulillah kebakaran ini tidak ada korban jiwa, tetapi semua barang santri hangus menjadi debu.
Semoga segera mendapatkan bantuan dari berbagai pihak demi kelancaran pendidikan.
Asrama yang terbakar itu bernama Aligarh. Di Gontor dan semua cabangnya, biasanya ada gedung yang bernama Aligarh, Syanggit, Shantiniketan, atau Al Azhar. Kenapa dinamakan demikian?
Pondok Modern Gontor didirikan pada tahun 1926 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi, 12 Rabiul Awwal 1345H, dengan sistem gabungan dari 4 perguruan internasional, sehingga dikenal dengan Sintesa Pondok Modern Gontor.
Pertama, Universitas Al Azhar, Cairo. Al Azhar merupakan sebuah institusi yang didirikan ribuan tahun yang lalu, mandiri sepanjang zaman. Kekuatannya adalah wakaf. Bisa menghidupi diri bahkan di kala krisis bisa membantu negara. Ada universitas dengan ribuan sekolah.
Gontor juga besar dengan wakaf. Para pendiri Gontor bercita-cita bisa berkembang mengikuti Al Azhar dengan kekuatan wakafnya. Gontor tidak dimiliki oleh keluarga atau organisasi, karena sudah diwakafkan oleh para pendiri kepada kaum muslimin. Badan Wakaf merupakan institusi tertinggi dalam struktur Balai Pendidikan Pondok Modern Gontor. Badan ini yang memilih pimpinan.
Kedua, Aligarh Muslim University di Uttar Pradesh India. Universitas ini, mengajarkan kepada mahasiswanya berbagai ilmu pengetahuan, klasik dan modern. Gontor juga demikian, menggabungkan ilmu agama dan umum.
Ketiga, pesantren kota Syanggit (Chinguetti/شنقيط) di Mauritania. Kota pesantren ini dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan, kebudayaan dan perdagangan, dengan keikhlasan menjadi ruh dalam segala hal.
Guru-guru di Chinguetti tidak digaji dan dibayar, mereka mengabdi dalam mendidik murid-murid siang dan malam dengan ikhlas. Guru-guru Gontor tidak dibayar, namun kebutuhan mereka dipenuhi dengan tidak mengambil dari iuaran santri, tetapi didapat dari unit-unit usaha yang dikembangkan. Jadi uang santri tidak untuk menggaji guru.
Keempat, Shantiniketan di India. Lembaga pendidikan ini dikenal dengan kesederhanaan dan ketenangannya di dalam hutan, tetapi mampu mendidik dunia dengan ilmu pengetahuan. Gontor merupakan salah satu pesantren yang paling murah dana pendidikannya, kehidupan di dalamnya penuh kesederhanaan dan kedamaian.
Spirit keempat lembaga di atas, digabung menjadi sistem Gontor dan bertahan sampai sekarang.
Kru Seumangat Gontor dalam menyongsong usia 100 tahun.