Menurut bahasa, Baqi’ berarti tempat di mana terdapat tunggul berbagai jenis pohon. Dari arti itulah dinamakan Baqi’ Al-Gharqad. Al-Gharqad adalah pohon berduri yang sangat besar.
Baqi’ Al-Gharqad adalah pemakaman penduduk Madinah dan berada di dalam Kota Madinah.
Amr bin Nu’man pernah meratapi kaumnya. Mereka memasuki kebun mereka di sebagian peperangan. Mereka kemudian menutup gerbang kebun lantas bertempur. Kaum Amr tidak membuka gerbang kebun hingga sebagian dari mereka terbunuh. (Yaqut Al-Hamawi, Mu’jam Al-Buldan, jilid I, hlm 472).
Baqi’ Al-Gharqad terletak di sebelah timur Masjid Nabawi. Ini adalah pemakaman penduduk Madinah sejak zaman Rasulullah SAW hingga kini. Lebih dari 10.000 sahabat, Ahli Bait, keturunan, paman, dan istri Rasulullah (selain Khadijah dan Maimunah) serta para tabi’in dimakamkan di sana.
Berbagai sumber sejarah menunjukkan bahwa yang pertama kali dikubur di tempat suci itu adalah sahabat yang mulia, Utsman bin Mazh’un. Kemudian di sampingnya dimakamkan Ibrahim, putra Rasulullah.
Dahulu, Baqi’ Al-Gharqad adalah kebun dengan banyak pepohonan berduri. Namun, karena kaum Muslimin ingin sekali dikuburkan di Baqi’ mereka pun menebang pepohonan yang ada di sana untuk dijadikan pemakaman.
Rasulullah SAW sendiri sering pulang pergi ke Baqi’. Beliau pergi ke Baqi’ malam hari, lalu berdoa dan memohonkan ampunan bagi penghuninya. Nafi’ meriwayatkan dari Ibnu Umar, Nabi SAW bersabda, “Siapa yang mampu meninggal di Madinah, hendaklah dia meninggal di Madinah. Sesungguhnya aku akan memberi syafaat bagi siapa saja yang meninggal di sana.” (HR. Ahmad).
Umar RA berkata, “Ya Allah, karuniakanlah aku mati syahid di jalan-Mu. Cabutlah nyawaku di negeri Rasul-Mu.” (HR. Bukhari).
Abdullah bin Dinar meriwayatkan dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda, “Akulah manusia pertama yang akan keluar dari bumi, kemudian Abu Bakar, Umar, lalu penghuni Baqi’ dan mereka dihimpun bersamaku. Lantas, aku menunggu penduduk Makkah sehingga aku berkumpul dengan mereka di antara Dua Tanah Suci.” (HR. At-Tirmidzi).
Aisyah mengatakan bahwa, ketika malam gilirannya, Rasulullah pergi di akhir malam menuju Baqi’ dan berkata, “Semoga keselamatan tercurah pada kalian, wahai penghuni rumah kaum mukmin. Kami dan kalian akan bertemu esok hari (hari Kiamat), dan sebagian dari kita akan mengharapkan syafaat dari sebagian yang lain. Insya Allah, kami akan menyusul kalian. Ya Allah, ampunilah penghuni Baqi’ Al-Gharqad.” (Sunan As sughra, An-Nasa’i).