Minum sambil berdiri memang sudah jadi kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang termasuk diri kita sendiri. Anjuran tidak minum sambil berdiri memang sering kali kita abaikan, seharusnya yang dianjurkan oleh agama tidak boleh kita abaikan atau kita hiraukan, karena akan berdampak buruk terhadap kesehatan.
Baca Juga: Bahan Diet dari Rempah dan Herbal yang Baik untuk Kecantikan dan Kesehatan
Minum air putih memang dianjurkan bagi kesehatan tetapi, perilaku dan kebiasaan kita yang sering minum air putih sambil berdiri bisa menyebabkan sakit perut dan komplikasi penyakit lain. Selain diangga tidak sopan, minum sambil berdiri memiliki banyak resiko yang buruk bagi kesehatan tubuh.
Faktor-faktor yang memicu seseorang minum sambil berdiri
Kebiasaan lingkungan sekitar memang mempengaruhi hidup seseorang dan juga mempengaruhi kebiasaannya sehari-hari, diantaranya makan dan minum sambil berdiri yang sudah sering dilakukan oleh orang-orang.Mungkin karena terburu-buru bisa juga menjadi salah satu faktor minum sambil berdiri.
Ada juga dalam kesempatan kita menghadiri pesta orang, atau saat ke taman bermain yang menyebabkan kita terpaksa minum sambil berdiri. adapun faktor-faktor yang memicu gaya hidup seseorang minum sambil berdiri diantara lain adalah sebagai berikut:
1. Acara Pesta
Undangan acara pesta baik itu pesta ulang tahun, perjodohan, pernikahan, dan lain sebagainya. Dalam perayaan pesta tersebut memungkinkan terjadinya interaksi antara orang-orang yang semulanya sering minum sambil duduk menjadi terbiasa minum berdiri. Gaya hidup yang sudah menjadi tradisi dalam kehidupan masyarakat ini rentan membuat tubuh seseorang tidak stabil.
2. Saat berolahraga
Setelah merasa kelelahan saat berolahraga sering kali kita memiliki kebiasaan buruk seperti minum air sambil berlari santai, dan saat berjalan. Apabila setelah olahraga kita minum air putih sambil berdiri, diketahui dapat memperlambat kerja hati dalam waktu normal.
Sebaiknya anda diperbolehkan minum saat sudah tidak lagi merasa kelelahan dan napas tidak lagi ngos-ngossan usahakan minum sambil duduk. Jika kita minum saat napas masih ngos-ngossan dapat mengakibatkan cairan yang masuk dalam tubuh dan di saat dalam kondisi kelelahan apalagi berkeringat itu sama dengan membuang energi H20 yang diperlukan oleh tubuh.
3. Tempat hiburan
Tempat hiburan sering menyebabkan kebiasaan buruk seseorang minum sambil berdiri. Tempat-tempat yang menyediakan hiburan, misalnya tempat panggung hiburan rakyat, pasar malam, tempat karoke dan tempat-tempat hiburan yang lain.
Tempat hiburan tersebut banyak mengharuskan atau memaksakan seseorang untuk selalu berdiri daripada duduk, ini dapat mempengaruhi kebiasaan minum sambil berdiri.
Bahaya Minum Sambil Berdiri Bagi Kesehatan
Berikut merupakan bahaya minum sambil berdiri yang perlu kita ketahui bagi kesehatan tubuh diantara lain:
1. Perut kembung
Minum air sambil berdiri mengakibatkan air yang masuk langsung kedalam tubuh tanpa melalui dinding usus dengan baik dan air yang masuk mengalir terlalu cepat. Hal ini dapat memicu rasa ingin muntah dan rasa yang tidak nyaman pada perut serta mudah bagi seseorang terserang perut kembung.
2. Sakit Perut
Cipratan air yang masuk secara tiba-tiba atau secara mendadak akan merusak sistem pencernaan dan menyebabkan sakit perut atau gangguan perut. Saat kita minum sambil berdiri, tenggorokan akan mengalami penyempitan dan berkerut yang dapat mempersulit makanan untuk digiling dengan lancar pada jaringan pencernaan.
Cipratan air yang masuk secara tiba-tiba dapat menyebabkan kerusakan sistem pencernaan dalam jangka panjang. Kondisi seperti ii menyebabkan rasa nyeri di bagian perut dan juga dapat menyebabkan sakit perut.
3. Beresiko terkena artritis
Artritis merupakan peradangan pada sendi yang menyebabkan kaku dan pembengkakan di bagan sendi disertai rasa sakit, sehingga sulit untuk bergerak bebas. Artritis sering dikenal dengan sakit pada persendian, disertai dengan rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan juga kerterbatasan bergerak.
Minum sambil berdiri sangat berisiko terkena artritis karena minum sambil berdiri dapat menganggu keseimbangan tubuh. Minum sabil berdiri menyebabkan cairan air yang masuk ke dalam tubuh tidak disalurkan secara merata dan akan tersebar, termasuk pada bagian sendi.
Baca Juga: Penyebab, Tanda-Tanda Serta Gejala Penyakit Difteri Yang Perlu Anda Ketahui
Kenapa hanya minum air sambil berdiri bisa berisiko artritis? Jadi begini, minum sambil berdiri bisa menyebabkan terjadinya penumpukan cairan di pada bagian sendi di dalam tubuh dan bisa memicu artritis.
4. Luka pada lambung
Air yang masuk secara tiba-tiba ke dalam lambung akan mengalir secara tidak merata dan mengakibatkan makanan yang ada didalam lambung tidak bisa dicerna. Minum air sambil berdiri dapat mengikis serta melukai dinding lambung dan luka pada lambung tersebut memicu seseorang mengalami peradangan lambung dan juga dapat menyebabkan kadar asam lambung di dalam lambung.
5. Saraf kelana terganggu
Kebiasaan buruk minum sambil berdiri dapat mengakibatkan saraf kelana terganggu karena saraf yang bekerja tidak semestinya, maka keseimbangan tubuh pun juga ikut terganggu. Jaringan organ yang ada pada saraf tertekan dan dipaksa untuk terus bekerja untuk menstabilkan tubuh yang dalam kondisi tegang.
Minum sambil berdiri berdampak buruk bagi kesehatan jantung, saraf kelana atau vagal inhibition terganggu. Saraf kelana dan saraf simpatik merupakan saraf yang berhubungan langsung dengan jantung. Cepat atau lambatnya detak jantung semua bergantung pada kerja dari sistem saraf.
Tanpa kita sadari refleksi saraf yang disebabkan oleh reaksi tiba-tiba dari saraf kelana tersebar hampir semua lapisan endotel yang mengelilingi jaringan organ usus kecil dan usus besar. Sistem urat saraf simpatik akan aktif untuk menahan semua otot dan menjaga keseimbangan. Jika saraf kelana dan saraf simpatik bereaksi akan berpengaruh terhadap detak jantung.
6. Filter penyaringan di dalam ginjal menjadi terganggu
Air yang kita minum sambil berdiri akan langsung mengalir menuju kandung kemih tanpa melewati proses penyaringan terlebih dulu dijaringan ginjal, sehingga dapat menyebabkan filter penyaringan dalam ginjal tertutup. Hal ini bisa menyebabkan penumpukan kotoran dalam saluran ureter yang menyebabkan gangguan organ ginjal.