Oleh: Muammar Tasbih Mulky*
Tepat 8 Mei 2020 yang bertepatan dengan 15 Ramadhan 1441, Pondok Pesantren Ibnussabil Santan Tengah melahirkan generasi pertamanya, tidak banyak yang mencapai garis finish ini, hanya 1 orang santri saja, yah, hanya 1 seorang santri saja dari 20 orang. Detik-detik terakhir mau mencapai garis finish 2 tahun terakhir kelas 5 dan 6 ia tinggal 1 orang santri.
Sosok santri yang telah melalui perjalanan pendidikan selama 6 tahun lamanya, yang Alhamdulillah telah menyelesaikan setoran hafalan 30 juz lengkap dengan tasmi persatu juznya, telah menyelesaikan tasmi 5 juz dari juz 1 sampai dengan juz 5, juga telah menyelesaikan pendidikannya di Madrasatu Mu’allimat-il Qur’an (Sekolah Guru al-Qur’an) yang diajarkan di dalamnya bahasa arab (durusullugoh, nahwu, shorof, balagoh dan lain-lain) dan Dirasah Islamiyyah (Tauhid, fiqh, tafsir, hadis dll) serta tarbiyah watta’lim.
Sekarang ia sedang menempuh pengabdiannya di pondok tersebut sambil menyelesaikan murojaah persiapan tasmi’ 30 juz yg didahului dengan tasmi’ perlima juz insyaAllah.
Semoga Allah SWT merahmati santri tersebut dan menjadikannya satu yang sama dengan seribu..
Dulu waktu kami nyantri di Gontor dari tahun 2001 sampai dengan 2005 dan pengabdian 2006, 1 tahun tetap di Gontor, kami sering dengar dan membaca pesan pak Kiyai Imam Zarkasyi:
“Andai kata muridku tinggal satu, akan tetap ku ajar, yang satu ini sama dengan seribu. Kalaupun yang satu ini pun tidak ada, aku akan mengajari dunia dengan pena.”
Hari ini di tahun 2020 pesan ini bukan hanya pepesan kosong dan bukan hanya petuah agar kami terpecut untuk lebih semangat, namun telah melaluinya dan telah merasakan apa yang Beliau sampaikan walaupun kami tak pernah berjumpa dengan Beliau.
Semoga Allah SWT selalu membahkan kenikmatan untuk Beliau di alam Barzah sana. Aamiin
*Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor 2005 – Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Sabil, Santan Tengah.