Pernahkah kita menghitung lalu lintas interaksi digital kita setiap hari? Dari bangun tidur hingga kita tidur kembali, saat kita sendiri ataupun ketika dalam keramaian.
Hampir semuanya terhubung lewat internet dan Google menjadi mesin pencari dan penyedia aplikasi yang paling dominan. Bahkan Google paling agresif dalam membeli dan memproduksi segala keperluan konsumen berbasis internet.
Kata “Mbah Gugel” populer karena kemampuannya sebagai mesin pencari dalam membantu kita mendapatkan segala jenis informasi yang dibutuhkan, Google telah melalui perjalanan panjang sejak penciptaannya pada tahun 1995.
Sejarah Google sendiri adalah sebuah kombinasi dari jiwa kewirausahaan penciptanya, kerja keras dan keberuntungan. Dimulai dengan awal yang sederhana, perusahaan google LLC telah berkembang pesat dalam bidang industri teknologi, seperti periklanan online, komputasi cloud, perangkat lunak maupun keras.
Menurut amatan penulis, Google termasuk banyak bersinggungan dengan akun data pengguna, artinya setiap konsumen akan terkonfirmasi lewat akun Google Email, misalnya dan terkoneksi dengan no HP si konsumen/user tadi.
Bahkan penulis percaya bahwa kata “Google” termasuk kata yang sangat dikenali oleh setiap kalangan. Apapun masalah kita agaknya akan lebih cepat teratasi dengan Google dan seluruh turunan produknya.
Melihat kemampuan Google menyalip Yahoo (dulu mereka meminta Yahoo untuk membantu tapi ditolak) dan banyak mengakuisisi ragam produk lekinian, ditambah lagi tingkat adaptasi dan daya belajar Tim Google serta budaya mutu di dalamnya, sangat sulit memprediksi musim kejatuhan Google.
Kalaupun mesti diprediksi, Google akan jatuh ketika ia berhenti belajar. Artinya, dalam perusahaan modern, perusahaan sering dianggap selayaknya manusia dengan segala problematika dan peluang untuk berkembang.
Pertanyaannya, dari Google kita belajar apa dan mendapatkan apa saja? Atau kita terus menjadi “pencetak uang” bagi si Google karena semata menjadi User dan konsumen.