Beberapa hari ini, jejaring media sosial sedang ramai diperbincangkan tentang mukjizat al-Qur’an yang bisa menebak tahun kelahiran manusia. Entah siapa yang memulai, yang jelas otak-atik angka terkait al-Qur’an ini mirip dengan tebak-tebakan angka yang mengaitkan al-Qur’an dengan salah satu partai politik di Indonesia. Meski akhirnya tebak-tebakan itu ada yang benar dan salah.
Kini, permainan angka mukjizat al-Qur’an kembali menguak di dunia maya. Melalui rumus pengurangan sederhana antara jumlah surat dalam al-Qur’an dengan umur seseorang saat ini, dikatakan dapat menebak tahun kelahiran orang tersebut. Rumus ini pun dengan cepat tersebar di mana-mana. Ada yang setuju dan ada pula yang tidak setuju.
Dan berikut contoh tulisan rumus al-Qur’an menebak tahun kelahiran manusia yang banyak beredar:
“Al-Qur’an terdiri dari 114 surat, coba kurangi 114 tersebut dengan umur anda, hasilnya adalah tahun kelahiran anda. Jika benar, ucapkanlah Subhanallah.”
Coba perhatikan dan praktekan, sekilas permainan angka tersebut jika dilakukan sekarang di tahun 2014 memang benar. Kita akan mendapatkan tahun kelahiran yang akurat. Seolah-olah ini menjadi bukti tentang kebenaran al-Qur’an al-Karim. Tapi tunggu dulu, coba gunakan rumus tebak-tebakan di atas selain tahun 2014. Maka yang terjadi didapatkan hasil yang tidak benar. Kalau sudah begini apakah al-Qur’annya yang salah atau rumusnya yang tidak valid?
Heboh rumus al-Qur’an yang bisa menebak umur manusia pun semakin menjadi-jadi. Salah satu media berita nasional ternama ikut-ikutan mempublikasikan tulisan rumus tersebut dengan judul “Subhanallah Alquran Memang Istimewa Bisa Menebak Tahun Kelahiran Manusia” dan “MasyaAllah! Al Qur’an Tebak Tahun Kelahiran Manusia, Ini Rumusnya”. Entah apa maksudnya sehingga tulisan tersebut menjadi artikel di media tersebut. Berikut kami nukilkan artikelnya:
“Secara matematis, sebanyak 114 surat yang ada di Alquran ternyata jika dikurangi usia anda saat ini maka nantinya akan diperoleh tahun kelahiran anda.
Contohnya, usia Presiden Joko Widodo saat ini 53 tahun. Apabila kita ingin mengetahui kapan tahun kelahiran Presiden Joko Widodo, maka tinggal dikurangi saja 114 dengan angka 53, hasilnya akan didapat angka 61. Maka tahun kelahiran Presiden Joko widodo adalah tahun 1961, benarkah itu?
Dikutip dari situs resmi Wikipedia, Presiden Joko Widodo tercatat lahir pada tanggal 21 Juni 1961 di Surakarta, Jawa Tengah.
… Subhanallah ! banyak sekali keistimewaan Alquran, anda mau mencoba yang satu ini kepada orang-orang terdekat anda, orang-orang yang anda kasihi, selamat mencoba.”
Menanggapi hal ini, salah seorang aktivis Pengabar Santrijagad dan Komikus Majalah Al Munawwir Pos Krapyak Yogyakarta, Ustadz Zia Ul Haq dalam akun facebooknya menyatakan rumus tersebut hanya otak-atik manipulatif dan menyesatkan. Seakan-akan mau memuliakan al-Qur’an namun justru menjadi pembodohan bagi orang-orang awam, terutama bagi yang malas berpikir. Ia pun menyesalkan fenomena “pekok” semacam ini bisa dimuat di porta berita dan banyak yang mengiyakannya.
Berikut adalah pernyataan lengkap Ustadz Zia Ul Haq yang geram akan fenomena rumus al-Qur’an terkait tahun kelahiran manusia:
“Ya iyalah! Angka 114 kan memang sedang bertepatan dengan tahun 2014, jadi pengurangan dengan usia seseorang sekarang pasti akan menunjukkan dua angka terakhir tahun kelahiran. Coba kita andaikan sedang menghitung di tahun depan, 2015. Berapa tahun kelahiranku? Tentu nambah satu tahun, jadi 26. Lalu berapa tahun lahirku? 114 – 26 = 88.
Lhoh? Kok salah? Berarti mukjizat Al-Qur’an luntur dong!?
Broadcast macam ini hanya otak-atik manipulatif dan menyesatkan. Seakan-akan mau memuliakan Al-Qur’an namun justru menjadi pembodohan bagi orang-orang awam, terutama bagi yang malas berpikir.
Tak habis pikir, artikel semacam ini dimuat di portal berita dan banyak yang mengiyakannya. Apa semua orang itu tak pernah diajari logika semasa sekolah? Saya tidak tahu apa istilah yang tepat untuk fenomena pekok semacam ini dalam psikologi massa. Anda tahu?”
Sebagai umat Islam, kita harus mengimani kebenaran al-Qur’an. Tidak ada keraguan sama sekali terhadap al-Qur’an karena al-Qur’an adalah al-Haq. Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam yang masih bisa dirasakan umat Islam hingga saat ini. Segala urusan yang terkait al-Qur’an harus didasari atas ilmu yang memadai. Tidak boleh sembarangan setiap umat Islam berbicara menafsirkan al-Qur’an sendiri. Kita mesti merujuk kepada ulama yang lebih paham akan al-Qur’an. Jangan sampai kita ingin mengagungkan dan memuliakan al-Qur’an tapi justru malah sebaliknya.
Cukuplah peringatan Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam ini menjadi dasar pedoman kita bersama:
Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa menguraikan al-Qur’an dengan akal pikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”. (Hadits Riwayat Imam Ahmad)
Dari Ibnu Abbas Radhiyallohu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang berkata mengenai al-Qur’an tanpa ilmu maka ia menyediakan tempatnya sendiri di dalam neraka”. (Hadits Riwayat Imam Tirmidzi)
Al-quran itu MU’JIZAT…kebenarannya sudah terbukti tanpa perlu adanya cocok lagi semacam ini….!!! Geregetan aku…..[Sumber: FB. Ustadz Oky Rachmatullah]