Amr bin Hisyam yang sempat populer dengan gelar Abul-Hakam, oleh Baginda Rasul Saw. justru dijuluki dengan Abu Jahl yang artinya: Bapak kejahilan! Kira-kira apa saja yang menyebabkan julukan itu ditujukan kepada sosok Amr bin Hisyam? Tiada lain karena ia memiliki lima sifat tercela yaitu :
1- لا يعلم
2- لا يريد أن يعلم
3- لا يريد لغيره أن يعلم
4- يدعي أنه يعلم
5- ينكر على من يعلم
1. Tidak tahu,
2. Tidak mau tahu (gengsi),
3. Tidak mau orang lain tahu (mencegah yang lain juga untuk tahu),
4. Mengaku diri tahu (sok tahu), dan
5. Ingkar (tidak percaya) kepada yang tahu (hanya membenarkan diri sendiri).
Bila kelima sifat itu terdapat pada diri seseorang maka ia bukan hanya jahil, akan tetapi kejahilan itu telah menjadi anaknya! Ia telah menjadi Abu Jahl, persis seperti Amr bin Hisyam!
Dengan demikian, maka untuk menjadi orang yang tidak jahil, kelima sifat di atas harus dihindari jauh-jauh, niscaya ilmu yang benar dapat dituntut dan diraih dengan semudah mungkin.
Terdapat empat sifat lagi yang harus dijauhi selama menuntut ilmu yang haq, yang mana keempat sifat ini apabila masih ada pada seorang murid, baik semua maupun salah satunya, maka ia takkan mampu menerima sebuah kebenaran (ilmu yang benar) walau dijelaskan berkali-kali oleh siapapun. Keempat sifat itu adalah :
1- المستكبر
2- المستغني
3- المستحي
4- المستنكف
1. Sombong (takabbur),
2. Gengsi, ragu-ragu atau suka menunda,
3. Malu-malu, dan
4. Merasa cukup.
Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surat Nuh ayat 7 :
“Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinga (mustankif) dan menutupkan baju (mustahi) dan mereka tetap pada pendirian mereka (mustaghni) dan menyombongkan diri dengan sangat (mustakbir)”. [muslimmedia]