Rabu 25 Mei 2022, saya berjumpa dan bersilaturahmi dengan seorang pengusaha penambang batu lokal di sebuah kantor desa yang difasilitasi oleh Kepala Desa.
Dalam perjumpaan itu, saya diperkenalkan oleh Kepala Desa dengan seorang pengusaha lokal yang berniat mewakafkan dan menyumbangkan material batu-batu gunung yang akan dipergunakan membantu pembangunan Pondok Pesantren Dirasat al-Qur’an Dalail Khairat Jaro hingga selesai pembangunan. Tentu, bukan main bahagia serta bersyukurnya kami mendengar kabar baik itu.
Pasalnya, batu-batu gunung itulah yang kami perlukan untuk membangun pondasi gedung Dalail Khairat yang diperuntukkan untuk perkantoran, kelas, asrama dan majelis Dalail Khairat pun tercover dengan bantuan batu-batu tersebut secara gratis/free.
Sang pengusaha mengatakan, “Tuan Guru, berapa saja batu gunung yang diperlukan, silahkan diambil gratis, ambil seberapa kuatnya saja, sampai selesai semua pembangunan..!!” Masya Allah tabarakallah.
Kami membayangkan, betapa besarnya nilai infaq dan wakaf ini bersifat unlimited dan tidak terbatas. Inilah salah satu sekian dari banyaknya keberkahan dan kemudahan yang kami rasakan dalam proses pembangunan Majelis dan Pesantren dalam waktu beberapa bulan terakhir ini.
Dalam pertemuan itu, sang pengusaha pun akhirnya bercerita kepada kami tentang keajaiban bersedekah yang beliau alami tak lama berselang setelah berniat berkomitmen membantu pesantren kami itu.
Tak lama berselang minggu, sebuah keajaiban terjadi. Pada hari pertama, di suatu subuh, tepatnya pada pukul 5 pagi, sebuah batu sebesar rumah bermuatan puluhan hingga ratusan ton menggelinding jatuh dari atas di areal pertambangan.
Kejatuhan batu raksasa tersebut merupakan kejadian langka, bahkan tidak pernah terjadi sebelumnya di daerah areal pertambangan tersebut.
Lebih dari itu, nilai batu itu tentu bernilai ratusan juta lebih. Boleh jadi, milyaran rupiah, sebab batu itu tidak habis ditambang dan pecah-pecah hingga masa 6 bulan lebih.
Pastinya, biaya operasional untuk mengoperasikan alat berat serta bahan bakarnya jauh lebih menguntungkan dan hemat puluhan hingga ratusan juta rupiah dengan jatuhnya batu raksasa di areal lokasi pertambangan tersebut.
Hari kedua, pada waktu dan jam yang persis sama, satu biji batu raksasa yang lebih besar dengan ukuran jumbo 2x lipatnya dari batu pertama, kembali jatuh secara misterius, dan tanpa mencederai atau melukai seseorang korban pun. Allahu Akbar!!
Kejatuhan dua buah batu raksasa tersebut, bagi si pengusaha tambang mendatangkan keberkahan serta pundi-pundi uang bernilai ratusan hingga milyaran rupiah.
“Inilah keajaiban sedekah yang saya rasakan, saya baru berniat mewakafkan batu untuk pesantren Tuan Guru, Allah Swt sudah memberikan saya rezeki yang tak terhingga nilainya, Unlimited!
Saya betul-betul yakin dan percaya bahwa keajaiban sedekah itu benar-benar nyata dan saya saksikan sendiri terjadinya tak terduga dan di luar nalar logika manusia,” kata pengusaha itu. Jadi, berapa Tuan Guru membutuhkan batu-batu, silahkan ambil sekehendaknya!”
Saya hanya bisa mengangguk takjub, terpesona, terharu, bahagia, dan bersyukur.
Saya diperlihatkan, ditampakkan, disaksikan, dan semakin diterang-benderangkan betapa dahsyatnya sedekah itu untuk menarik keberlimpahan rezeki.
Tentu, saya semakin yakin dan percaya akan kekuatan serta keajaiban sedekah itu benar-benar dahsyat mendatangkan rezeki berlimpah ruah tiada terduga dan tiada terkira.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ