Di era globalisasi seperti saat ini, pergaulan antara pria dan wanita seolah tidak ada batasan. Mengaku atas dasar cinta, keduanya mampu melakukan aktivitas fisik tanpa ikatan pernikahan. Salah satu akibat dari dosa ini adalah kehamilan, ya hamiln diluar nikah.
Di satu sisi memang harus diakui kalau remaja-remaja hari ini begitu terdepan soal inovasi dan pengetahuan. Tapi, di sisi lain mereka mengalami apa yang disebut dengan degradasi moral. Utamanya yang berhubungan dengan pergaulan.
Tidak hanya melalui pemberitaan media, kasus hamil diluar nikah ini sering kita temukan di lingkungan sekitar. Namun ada hal aneh yang terlihat pada wanita yang mengandung janin hasil perzinahan.
Kita pasti heran dan bertanya-tanya kenapa ya perjalanan wanita yang mengandung anak di luar nikah lebih mudah jika di bandingkan dengan wanita yang telah menikah?
Jika diperhatikan, selama di dalam periode kehamilan, tidak banyak orang yang akan melihat perubahan fisik wanita yang belum menikah jika dibandingkan dengan yang telah menikah hingga saat proses bersalin.
Rata-ratanya wanita yang belum menikah ini dapat bersalin dengan mudahnya di lokasi manapun tanpa bantuan siapapun. Aneh bukan?
Mereka bisa melahirkan dimana saja tanpa bantuan orang lain, tidak terjadi perubahan signifikan pada tubuh, bahkan ditemukan dalam kondisi sudah melahirkan, tanpa ada yang tahu jika sebelumnya sedang hamil. Mengapa terjadi hal demikian? Ada kah rahasia Allah dibalik hal itu?
Ternyata, ketakutan yang amat sangat membuat seorang gadis dapat melahirkan anaknya dengan mudah. Mulai dari hubungan yang salah, ketika hamil tidak timbul kesusahan sebagaimana wanita-wanita biasa ketika sedang hamil.
Allah mencabut rasa kesusahan itu sehingga tidak mendapatkan pahala sebagaimana wanita-wanita lain yang bersusah payah ketika hamil hasil pernikahan yang sah.
Kondisi seperti ini banyak ditemukan dalam sosial di lingkungan kita. Bahkan karena mudahnya dalam proses tersebut, ibu yang mengandung bayi hasil perzinahan tidak sayang membuang bayinya.
Tidak heran jika diantara kita sering berkata “Ada yang mudah mendapatkan anak, namun dibuang dan disia-siakan, ada juga yang begitu menginginkan anak namun begitu susah dalam prosesnya,”
Ternyata kemudahan tersebut bukan menjadi sebuah kenikmatan yang diberikan Allah kepada mereka yang mengandung janin hasil perzinahan. Namun itu merupakan bentuk siksa Allah kepada mereka. Mengapa demikian?
Kadang-kadang, tanda-tanda sebagai orang hamil juga tidak terlihat. Perutnya tidak terlihat besar, dapat pula berjalan dengan gagahnya. Kadang, bisa pergi ke sekolah dan membuat kegiatan lapangan sebagaimana siswa lainnya, sedangkan sebenarnya sedang mengandung. Itu satu lagi nikmat yang dicabut oleh Allah Ta’ala.
Kemudian ketika melahirkan nanti, mudah saja anak itu keluar. Maka, pahala sakit karena melahirkan anak itu telah diangkat darinya. Wanita biasa, pada keadaan begini harus dibantu oleh bidan yang terampil, itu pun susah dan sakit untuk melahirkan anak, tetapi wanita yang telah berzina itu mudah saja.
Wanita yang mengandung dari hasil pernikahan yang sah pasti akan mengalami sakit yang begitu menyiksa. Jangankan untuk melahirkan sendiri, bahkan keluarga pun tidak sanggup untuk membantunya. Harus ada dokter yang ahli membantu persalinan. Begitu pula dengan biaya yang dikeluarkan juga cukup banyak.
Namun Allah SWT menjanjikan pahala untuk setiap rasa sakit yang dirasakan sang ibu. Kesulitan yang dialami oleh ibu hamil, baik letih, sakit, gangguan kesehatan, kejiwaan, materi pada waktu yang banyak. Kesemuanya itu insyaallah ada pahala dan balasan yang dicatat untuk wanita hamil.
Seorang hamba muslim akan diberi pahala oleh Allah pada semua musibah yang menimpanya di dunia, hingga duri yang mengenainya, Allah akan hapuskan dosa-dosanya. Maka sakit yang saat melahirkan dan saat hamil, lebih agung dan lebih besar.