Masjid itu sebelumnya ditutup selama kekuasaan Uni Soviet dan dijadikan sebagai Sekolah Olahraga untuk Olimpiade. Gubernur Dnepropetrovsk, Ukraina, Igor Kolomoisky, berjanji membuka masjid di Kota Dnepropetrovsk. Masjid itu sebelumnya ditutup selama kekuasaan Uni Soviet dan dijadikan sebagai Sekolah Olahraga untuk Olimpiade.
Masjid itu dibangun sekitar tahun 1900-an. Namun, pada tahun 1926, penguasa Uni Soviet menyita masjid tersebut dan menjadikannya sekolah olahraga. Dan niat Kolomoisky, yang merupakan seorang Yahudi, untuk mengembalikan masjid itu menjadi pembicaraan hangat di wilayahnya.
Di Kota Dnepropetrovsk terdapat sekitar 80 ribu muslim, yang
mayoritas etnis Tatar. Komunitas itu telah melakukan lobi untuk
membebaskan bangunan itu sejak tahun 2000.
Komunitas muslim di Kota Dnepropetrovsk sangat membutuhkan masjid itu. Sebab, selama ini mereka hanya memiliki satu tempat ibadah, itu pun dalam bentuk rumah warga yang hanya berkapasitas 250 orang.
Dua tahun silam, diperkirakan jumlah muslim di Ukraina mencapai 500 ribu jiwa, 300 ribu di antaranya adalah suku Tatar Crimea. Sisanya adalah muslim Volga Tatar, Azeri, Uzbekistan, Turki, Arab, dan Kazakhstan.
Muslim di Ukraina setidaknya memiliki 445 komunitas, 433 menteri, dan 160 masjid di penjuru Ukraina. Kebanyakan masjid saat ini masih dalam proses pembangunan. (dream.co.id)