Banyak politisi diam saja walaupun negeri ini diatur dengan semena mena oleh penguasa. Seolah negara ini milik mereka dan golongannya.
Politisi cenderung cari aman, tidak mau berbuat apa apa karena takut partai nya di kriminalisasi. Takut tokohnya dicari cari kesalahan nya.
Anda bayangkan, yang sudah punya kursi saja diam. Bagaimana yang belum punya kursi?
Biasanya politisi yang diam saat sudah punya kursi, dia lebih diam lagi saat masih belum punya kursi.
Politisi yang suka diam saat belum punya kekuasaan, akan lebih diam lagi saat dirinya sudah nyaman dengan kekuasaan yang dia dapat dari mengemis suara saat pemilu.
Inilah mengapa, rakyat harus mengetahui rekam jejak politisi yang mereka idolakan, atau yang akan mereka pilih.
Kalau belum punya kursi saja sudah main aman, apalagi sudah punya kursi kelak? Akan lebih main aman lagi untuk mengamankan kursinya.
Inilah fenomena yang ada di lapangan. Banyak orang berkata berjuang atas nama rakyat dan jualan demokrasi. Tapi begitu berkuasa atau punya kursi langsung diam dan memilih mengamankan kursinya. Bukan nasib rakyat yang mereka utamakan.
Dari elit partai sampai Kader-kader partai, begitu banyak yang menjadikan partai hanya batu loncatan dia meraih kekuasaan dan uang. Setelah itu, semua idealisme nya hilang.
Jika semua politisi mempraktekkan cara cara seperti ini, anda bisa bayangkan nasib politik Indonesia di masa yang akan datang.
Akan semakin banyak rakyat yang alergi dengan partai politik, yang akan berujung pada merosotnya partisipasi demokrasi secara kualitas.
Dengan merosotnya kualitas demokrasi, maka para pemodal lagi yang akan masuk mengisi kekosongan itu dengan membeli lebih banyak politisi pendiam tadi untuk duduk di Senayan.
Banyak politisi mencari aman. Saya belum pernah menemukan fakta di sebuah negara, bahwa mencari aman adalah cara yang ampuh memperbaiki negara.
Padahal Sudah sunnatullah. Tanpa usaha keras, perjuangan yang berdarah darah dan berkeringat penuh tantangan. Tidak akan ada harapan rakyat untuk maju. Tanpa itu semua, tidak akan ada perubahan keadaan yang signifikan.
Inilah mengapa saya sering menyebutkan, bahwa berjuang di ranah demokrasi tapi tanpa idealisme, nyali, dan narasi yang jelas. Maka politisi itu hanya akan menjadi beban berat Bangsa ini kedepannya.