Foto diatas adalah suasana serah terima Santri Baru di N.CO Cafe Mojokerto, sekitar 30 Km dari Pesantren Wisata Amlam, padatnya kegiatan membuat kami harus memutar pikiran, bagaimana tradisi serah terima santri dari orang tua ke kami tetap sakral dengan padatnya kegiatan.
Santri baru ini memang istimewa, Sabtu lihat pondok, Ahad sudah minta masuk, boyongan dari rumahnya langsung minta mondok di pesantren kami. Sementara kami sudah terlanjur janji menghadiri beberapa undangan penting di Sidoarjo.
Janjian sejak pagi, bertemu kami di Ndalem Kasepuhan bakda Maghrib, ternyata kami bakda Maghrib masih diskusi penting dengan pengurus ADC (Amlam Dakwah Center) Cab. Sidoarjo tentang rencana kami menyambut KH. Dr. Soleh Rosyad dari Banten yang akan berkunjung ke kami Rabu depan, juga tentang Safar Dakwah kita ke Semarang, Jogja, Cianjur dan Tasikmalaya bulan ini.
Akhirnya kami putuskan bertemu di tengah di N.CO Cafe Mojokerto tepatnya, antara Sidoarjo dan Jombang. Alhamdulillah berjalan Khidmat dan tanpa mengurangi kesakralan tradisi ini.
Kata guru saya, ” jika urusan ummatmu tidak bisa diselesaikan di meja rapat, selesaikan di meja makan, pasti akan kau temukan ketenangan! “, Lobby Meja makan ini memang ampuh, lebih santai tapi substansinya tetap dapet, bahasa milenial sekarang Ngopi (Ngolah Pikiran), meski yang dipesan, bisa Jus, bisa teh atau Wedhang Jahe, tidak harus kopi maksudnya.
Kami juga sering rapat dewan guru pindah ke cafe, pingin juga agenda kemisan yang sakral itu kita adakan di Starbucks misalnya, agar juga dapat belajar tentang betapa dihargainya profesionalitas dan kualitas diri kita ala barat, pointnya kepada siapapun dan dimanapun kita harus belajar.
Pesantren dan dunia pendidikan harus mampu menangkap tantangan dan kebutuhan zamannya, jangan alergi dengan perkembangan zaman, setiap bertemu dengan Takmir Masjid, saya selalu menyarankan agar pasang WiFi yang kenceng, agar tidak kalah dengan warung kopi, bisa jadi masjid tidak dijamah oleh milenial kita, karena memang hanya warung kopi yang mengerti kebutuhan mereka. Masjid harus menjadi rumah bersama, tua maupun muda.
Pondok Pesantren harus bisa mengerti apa yang sedang digandrungi para guru muda dan santri milenial nya, Citayam Fashion Week yang sedang viral dengan aktor Jeje dan Bonge juga harus direspon dan diwarnai dengan nilai-nilai positif agar tidak didominasi dengan nilai-nilai yang kurang mendidik bangsa ini.
Agresi nilai bangsa ini begitu cepat dengan kamus viralisasi, semua yang menarik akan viral, meski yang viral tidak semuanya baik, maka baik tidaknya viral itu hendaknya lah kita yang mengisinya. Semoga yang membaca tulisan sederhana ini, Allah lunasi hutang-hutang nya, diberi Kesehatan jasmani dan rohani juga diberi keturunan yang Soleh dan Solehah. Amin Ya Rabbal Alamin.