Ini kisah hidup Abang Long Fadil. Bekas gengster di Singapura yang bertobat. Tato yang memenuhi wajah setidaknya bisa menggambarkan siapa sosok ini di masa silam.
Memang, sebelum bertobat, Fadil sangat lekat dengan dunia kekerasan dan kejahatan. Pada usia 12 tahun, kelakuannya sudah ganas dan sadis. Kala itu, dia menggunakan sebatang kayu untuk menganiaya lelaki dewasa hingga luka parah.
Akibat perbuatan itulah dia sudah merasakan dinginnya penjara. Dan saat usia ini pula, dia sudah merajah tubuh dengan beragam gambar.
Pada usia 22 tahun, dia hampir mati, saat dihajar beramai-ramai oleh massa bersenjata kayu dan senjata tajam. Fadil memang dibesarkan dalam keluarga dan lingkungan keras.
Menjadi gengster merupakan satu-satunya pilihan karena dia diasuh oleh keluarga yang percaya bahwa, kejahatan merupakan satu-satunya cara untuk bertahan hidup.
Saya tak peduli apa nasihat emak. Malah saya tak pedulikan Allah,” kata Fadil, dikutip Dream dari mynewshub.cc, Senin 16 Mei 2016.
Sejak remaja, Fadil telah bergabung dengan gengster China Singapura, yang bergelimang uang, alkohol, dan narkoba. Di samping bergelimang kejahatan tentunya. “Selain maksiat dan narkoba, saya makan babi,” katanya.
Allah Maha Kuasa. Meski Fadli keluar masuk penjara, serta pernah berhadapan dengan maut, akhirnya lelaki ini kalah dengan sebuah mimpi. “Saya mimpi dilanda ombak besar, dan hanyut lalu terdampar bersendirian.
Saya yakin mimpi itu petanda kiamat. Sebulan saya tak keluar rumah kerana takut datangnya kiamat,” tambah Fadil.
Sumber : Dream.Co.Id