Pasukan militer yang setia kepada pemerintah, bersama dengan unit-unit polisi dan jutaan warga Turki, telah berhasil pada Sabtu pagi memadamkan upaya kudeta yang diluncurkan oleh junta militer kecil terkait dengan Organisasi Teror Gülenist (Feto) mulai dari sore hari pada hari Jumat .
Sejauh ini, 754 anggota pro-kudeta militer telah ditahan di Turki, sementara 60 orang, termasuk warga sipil, tewas dan lebih dari 1000 lainnya luka-luka. 29 kolonel dan lima jenderal yang mengambil bagian dalam upaya kudeta telah diberhentikan dari tugas oleh Kementerian Dalam Negeri pada Sabtu pagi.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim menyatakan pada hari Jumat, kelompok militer Turki terlibat sebuah upaya kudeta, saat unit tentara memblokir pintu masuk ke Bosporus dan jembatan Fatih Sultan Mehmet yang menghubungkan sisi Eropa dan Asia di kota Istanbul, sementara jet militer terbang di atas ibukota Ankara.
Yildirim di stasiun televisi swasta NTV melalui telepon mengatakan. “Benar bahwa ada upaya kudeta.” Dia awalnya tidak memberikan rincian, tapi mengatakan Turki tidak akan pernah mengizinkan “inisiatif yang akan mengganggu demokrasi.”
“Mereka yang terlibat dalam tindakan ilegal ini akan membayar harga tertinggi,” tambah Yildirim.
Presiden Recep Tayyip Erdogan dilaporkan aman, namun Anadolu Agency melaporkan bahwa Kepala Staf Turki, Hulusi Akar disandera oleh kelompok militer. Laporan-laporan media mengatakan ambulans terlihat di depan markas militer Turki.
Jaksa Penuntut Umum Kabupaten Golbasi Ankara mengatakan bahwa 42 orang, sebagian besar polisi, tewas dalam serangan kudeta di Ankara.
Menteri Kehakiman Bekir Bozdag juga menegaskan bahwa kelompok militer telah mencoba untuk melakukan kudeta dan meyakinkan bahwa pemerintah telah melaksankan tugas mereka.
Pintu masuk ke Bandara Internasional Atatürk di Istanbul ditutup sementara dengan tank militer yang dikerahkan di luar bandara.
Sementara itu, studio penyiaran swasta CNN TÜRK diduduki oleh tentara kudeta untuk waktu singkat. Namun, setelah operasi oleh pasukan tugas khusus dan warga, stasiun tersebut berhasil direbut kembali dari tentara kudeta.
Turkish Airlines menyatakan bahwa semua operasi di Atatürk Airport telah kembali normal dan bahwa penerbangan direncanakan dimulai pukul 6:00.
Daily Sabah